Monday, December 21, 2009

Rantai Penghubung

Rantai penghubung ....

Aku mengartian hidup adalah sebuah perjalanan dimana setiap insan memiliki banyak tujuan yang berbeda. Setiap langkah perjalanan manusia tertitip suatu tujuan yang bermakna dan memiliki keberagaman arti. Dalam penyampainnya secara alamiah kita telah melibatkan hubungan dengan orang lain dan akan slalu seperti itu. Pengaruh mereka yang terhubung dalam sebuah pencapaian adalah alasan yang menyadarkan bahwa setiap insan manusia mutlak akan saling berhubungan. Dalam suatu persimpangan tersirat sebuah pesan yang menginspirasikan satu cerita sederhana, namun berkedalaman makna.

Ini kisahnya , .....

Dibalik safari hitam seorang pria separuh baya terciptaa menjadi seorang pahlawan. Pagi hingga malam dihabiskan untuk mengantarkan banyak orang menuju tujuannya. Sadar kah kita bahwa lelaki ini berprofesi sebagai manusia yang berjasa. Seorang pengemudi busway telah menjadi salah satu contoh kecil bahwa apapun unsur dalam kehidupan ini memiliki banyak makna jika kita mau menyadarinya. Ya, ternyata begitu berarti sosoknya. Sadar atupun tidak kringat yang keluar dalam tubuhnya begitu bangga tlah keluar dari tubuh seseorang yang menjadi berkah bagi orang lain. Hikmah dari profesinya adalah menyambungkan kita dengan urusan yang akan kita kejar. Mengantarkan kita pada suatu tempat yang kita tuju, dimana kita akan melakukan suatu urusan yang penting. Tanpa adanya mereka para pejasa layanan antar-mengantar, Betapa akan kesusahannya kita. Itulah salah satu sudut dari betapa saling berhubungannya antara urusan kita dengan pekerjaan orang lain. Karenanya, kita harus semaksimalmungkin menjadikan diri kita sebagai peran yang baik. Jarang kita sadari bahwa perlakuan dan tingkah laku kita sangat mempengaruhi keberlangsungan urusan orang lain, dimanapun itu tempatnya.Sebaik-baiknyalah kita melakukan yang terbaik, ini tentu berhubungan dengan orang lain disekitar ataupun luar sekitar, karena orang lain adalah bagian sensitif dari diri kita, dalam tubuh yg berbeda.

Satu sudut menyita perhatian yang membuat mata enggan menoleh ke lain tempat . dua lelaki tua samasekali tak saling mengenal duduk berendengan, posisi keduanya tepat didepanku, dalam sebuah busway disore itu. Ada dua perbedaan mencolok dan tentu dua kehidupan yang berbeda. Satunya kake berperawakan bugar dan terduga seorang aktifis dalam salahsatu perusahaan atau seorang penikmat kerja yang betah berpetualang, ya begitulah perkiraannya. Terlihat gagah dengan duduk tegap memesona dan terpadu balutan modernnya yang duduk sambil mendengarkan musik favorit di handphone blackberrynya, waw kake gahul memang . Senang dan ikut semangat melihat ekspresi senyumnya yang kemuda-mudaan, yang terlihat seakan-akan menikmati jalur hidupnya. Satunya lagi kake tua yang tak jauh dari kata biasa, layaknya kakek-kakek yang seperti kita bayangkan, duduk dengan datar diselimuti jacket cokelat mudanya. Seperti tak ada yang menonjol karena sering melihat macam kake seperti ini. Tanpa membeda-bedakan apapun sebenarnya keberadaan mereka, aku mencoba mengkolaborasikan pemikiran akan dua perbedaan dalam satu bentuk yang sama. Kita sebagai calon tua, memang harus mengonsepkan jalan hidup dari jauh hari sebelum kita menjadi seperti mereka. Contoh perbedaan di atas seperti tolak ukur akan pemanfaatan waktu dalam hidup yang kita miliki. Mau membuang-buang waktu dengan hanya duduk santai dan menghadapi hidup dengan datar-datar saja? Atau mau menjadi seseorang dengan banyak peran dan memanfaatkan umur kita untuk membuat hidup ini menjadi sesuatu yang jauh dari kata biasa, yang unik, yang beda, yang berkembang, yang menjadi contoh bagi generasi selanjutnya dan menjadi seseorang yang membanggakan. Ini semua tergantung kita menyikapi dan mengartikan apa arti waktu dan apa arti peran.

Hidup itu berbelit, ada banyak benang untuk menyambung ceritanya., benang dengan warna yang berbeda , yang kapan saja bisa bergiliran untuk menyambung cerita. Ada kalanya benang hitam yang kuat menutupi kain yang putih, yang adalah kehidupan pahit yang mau tak mau kita harus bertahan menghadapinya. Siapkah kita? Itu bukan pertanyaan yang perlu dijawab, itu adalah pertanyaan yang perlu dihadapi. Kalaupun kita punya jawaban untuk pertanyaan tersebut, ada baiknya kita simpan dan pikirkan tindakannya. Agar kita slalu waspada dan kuat akan penanggapannya kelak. Hal yang menjadi ancaman ketika kita harus kehilangan apa yang kita sayang, ketika kita dihadapkan dengan keadaan yang memojokkan. Yang tentu menuntut kita untuk menguras taktik penyelesaian masalahnya. Saat seperti ini adalah saatyang tepat untuk menghubungkan antara perasaan dan logika. Ketika perasaan membutakan keadaan, maka persilahkan logika segera memimpin.


Segalanya tentu rantai yang berhubungan, segala hubungan terutama hubungan antar manusia ini adalah keberlangsungan yang mengalir takterhingga. Maka kita harus selalu menjadi pribadi yang baik agar hubungan kita dengan orang lain terus aman. Agar urusan kita dengan orang lain dapat terjaga dan mempermudah proses estafet urusan kehidupan. Tanpa kita sadari bahwa apapun yang kita lakukan sekarang terhadap diri sendiri ataupun orang lain, itu adalah alasan balasan alam dikemudian waktu. Maka, berperanlah menjadi pribadi yang aman di jalur baik, di jalur Tuhan. Jika kita sukses menjalin hubungan baik antara manusia, hubungan kita dengan Tuhanpun akan slalu baik bahkan terus baik . (Habluminannas dan HabluminAllah salah satu dasar sebuah kehidupan) ...

Hai semua, di depan sana sudah menantang kita untuk bermaain peran. Mari sama-sama memilih karakter yang unik, baik, berguna dan menarik, selanjutnya kita mainkan perannya dengan maksimal.



---littlegga---

No comments:

Post a Comment