Monday, December 21, 2009

kimo, abah dan skotengnya

kamis malam beradu dengan hening



satu suara tak terlihat wujud asalnya memanggil (saya mulai merinding) ..
"syutt, ega ayo main"
(pelan)

tapi tidak ada siapapun disekeliling (sial saya ketakutan)
"syut, ega ayo , main lagi"
(masih pelan)

pikiran dan telinga mulai fokus ... saya mulai mengenal suara itu
(tersenyum)

dia datang mengajak saya bermain, menghabiskan waktu bersama dirinya.
saya kenalkan, namanya "inspirasi".
teman dekat yang slalu datang seenaknya, pendorong saya menarikan jari-jari untuk menulis, untuk melahirkan "adik baru" untuk "kaka-kaka" yang lahir duluan :) . satu lagi akan hadir menemani kalian ditengah-tengah waktu diam. satu lagi cerita atau hanya susunan kata yang menjelma menjadi sebuah kumpulan hasil pikir, TULISAN.

.....
Bogor dan Semakin Malam -

tinggg ... tingggg .... tingggg ... nyaring suara sendok besi yang sengaja dipukulkan oleh kimo pada gelas beling di grobak hijau .. ya Tuhan, ini bagian malam yang selalu saya tunggu-tunggu. dari jendela kamar, di atas paling depan pada kos-kosan sunyi, saya mengeluarkan lambaian tangan pada kimo, tanda mau beli skotengnya. "kim, gue mau yaaaah. 3000 aja", pesanku dengan pasti sambil kecapean karna lari dari lantai kedua sampai bawah. kimo mengangguk tanda setuju. hanya mengangguk. tapi dia slalu terlihat merona melihat tingkah semangatku . saya tau itu . bukan, bukan karena dia suka saya, tapi karena tahu dia dan skotengnya slalu ditunggu :)
(selama kimo asik meracik calon semangkuk penghangat perut,ada bayangan cerita saya temui dibawah sadar

.... |fakta: kimo itu cucu dari abah(tukang skoteng yang udah sepuh, hidupnya memang sedari dulu bersahabat dengan skoteng, dia memang orang yang ditunggu-tunggu setiap malam oleh orang-orang dari jamannya penghuni lama kosan, sampai angkatan saya. abah itu ramah , abah itu bermata sayu , abah slalu bilang begini kalau menyerahkan racikan saktinya" neng egga, ini nih teman malamnya" sambil menyodorkan mangkuknya dengan kepala yang tetap menunduk. ya Tuhan kangen sama abaaaaah, dia memang sudah tua .sudah berhenti dengan hobi memberikan teman hangat untuk para fansnya. di gantikanlah profesinya oleh kimo, abah versi tidak kriput,upssssssssss .


"nih , kacangnya di perbanyak, makasi"
"sama-sama, salam buat abah kim dari gue, egga yah bukan eggi"
kimo mengangguk..lalu senyum .. lalu pergi .. lalu hilang .. mengantarkan calon teman hangat kepada yang memang mau . yang memang menunggu perutnya dihangatkan si jagoan malam, skoteng.
memang hanya segini aja nih komunikasi saya dan kimo setiap registrasi penyerahan dan pembayaran semangkuk penghangat tubuh A.K.A teman malam.

dan saya ke balkon atas ,
menyantap nikmatnya kacang-kacang yang menyerah disantap ..
air hangat merah muda yang mau-maunya diseruput lincah oleh mulut bringas ini ... hmmmmmmm hangat menyengat , hangat penyemangat.
kurang dari dua belas menit mangkuk yang berisi itu menjadi kosong, dan kurang dari satu menit saya menyadari bahwa dedikasi kimo dan abah begitu besar, atas kiriman jasa maupun produk jualnya. diantara malam yang dia tempuh, diantara helaian angin yang menggigilkan kulitnya , diantara itu mereka berjalan membawa hangat untuk disebarkan. lalu pulang entah membawa beberapa rupiah uang tapi terselip jutaan kebahagiaan ...

itulah Abah, Kimo, Skoteng dan peranannya ....
mantap.
mantap.
mantap.

..................
satu lagi guru pelajaran sederhana dalam sosial
mereka terselip dalam hari-hari saya
lalu
memberikan beberapa buah pikir
ternyata keterbatasan duniawi bisa menjadi kekayaan hati nurani.
kedinginan fisik bisa menjadi kehangatan jiwa.
yang sederhana memang sering lebih sempurna,
dibandingkan dengan apapun yang berlebihan .
simpulkan apapun yang kalian cerna dari kisah kecil di atas .
mari menggabungkan pikiran disini .
dalam forum sederhana yang mudah-mudahan membawa pintu manfaat .


pembaca yang terhormat,
kalian yang sengaja mampir,
terimakasih untuk beberapa menitnya .


"katakecil"
-mega-

No comments:

Post a Comment