Tiba-tiba...
Kita berbincang lepas, tentang hal-hal yang sederhana, namun kita sama-sama merasa ini menyenangkan. Kita bertukar cerita dan sesekali ada saran-saran kecil ikut serta di dalamnya. Perjalanan panjang, di antara sore dan orang-orang yang terlelap menyerah oleh lelah, pasrah tertimpa hangat sinar sore yang tumpah. Mereka hanyut dalam mimpi, kita hanyut dalam cerita. Dan, nyata.
Aku larut dalam ceritaku, kamu mengalir di dalamnya, dengan ekspresi berubah-ubah. Tertawa kecil, mengerutkan jitat, manggut-manggut, mengiring pikir, menyembunyikan haru, tertawa lagi, bahkan sesekali datar. Kamu menjawab ceritaku dengan ekspresi yang keluar spontan pada mukamu.
Aku tahu, kamu suka. Kamu tahu, aku suka. Juga.
Senja datang menyapa lewat jendela, menyorotkan pesonanya seolah berbicara "aku ada, untuk kalian berdua." :) Aku tak terlalu mengerti tentang mengapa aku merasa begitu nyaman, ketika aku bercerita tentang dunia ku kepada kamu. Padahal, kamu adalah orang-orang yang tidak terlalu memfavoritkan dunia mimpi. Tidak tahu. Kamu terlihat begitu menyikapi setiap bagian yang aku ceritakan.
Aku, menangkap hangat sesuatu yang timbul dari tatap yang tersembunyi. Di aku, juga di kamu. Kita sama-sama menghindari pesona perjalanan dan posisi duduk yang tak jauh, walau tak begitu dekat.
Kita memang selalu di beri jarak. Selalu.
Kamu memainkan ekspresi dan pikiranmu untuk menyikapi ceritaku, lalu aku sedikit geli dengan jawaban-jawanku yang memang tak mau disalahkan, yang memang selalu egois. Tetap, kamu menyikapinya dengan dingin dan mengandalkan caramu yang tegas namun tak keras. :)
Gerak-gerak waktu mengiring kita menuju akhir tujuan, hingga sampai pada tempat yang memisahkan keberadaan kita. Seperti malam yang memisahkan senja dengan kita.
Meski, tidak rela menggantung pada dinding tubuh yang akan terpisahkan.
Dengan cepat kita berdiri, lalu tanpa permisi, kita melangkah bertolak arah.. Kau tetap lurus melangkah sedangkan aku, diam tak berarah. Kamu menoleh, tak senyum. Tak lama. Lalu pergi dan hilang.
Tiba-tiba,
Kita berpisah. Di bawah langit yang sama.
-------
Tiba-tiba,
Kita harus pulang.
Mega Hadiyanti Khairunnisa,
Untuk seorang teman.
311010
© Mega Hadiyanti Khairunnisa 2010
argh ...
ReplyDeletedigigit nyamuk kampung melayu :-"